--> Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia -->

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia

No comments



      Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun 2024 jatuh pada hari **Senin, 15 September 2024**. Tanggal ini adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad, yaitu 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.

    Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia dilakukan dengan berbagai tradisi unik dan beragam, menyesuaikan dengan budaya dan sejarah setempat. Berikut beberapa contoh tradisi yang umum dilakukan:


1. **Grebeg Maulud**:

   - Dilaksanakan di Yogyakarta dan Surakarta, Grebeg Maulud melibatkan masyarakat mengikuti para sultan dan pembesar dari keraton menuju masjid untuk upacara Maulid Nabi. Prosesi ini dimulai dengan tumplak wajik dan diakhiri dengan arak-arakan gunungan hasil bumi yang dibawa ke masjid dan kemudian dibagikan kepada masyarakat.[1][5]


2. **Baayun Maulid**:

   - Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, dengan mengayun bayi atau anak sambil membaca syair maulid. Kata "Baayun" berarti ayunan, dan "Mulud" berasal dari bahasa Arab untuk mengungkapkan kelahiran Nabi Muhammad SAW.[1]


3. **Maulid Nabi di Jepara**:

   - Di Jepara, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca kitab al-Barzanji yang mengandung syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, masyarakat melakukan tausiyah dan doa bersama.[1]


4. **Sebar Udikan di Madiun**:

   - Masyarakat Dusun Sukarejo, Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Madiun, memperingati Maulid Nabi dengan menyebar uang koin yang diwariskan nenek moyang. Warga berebut koin yang disebar di halaman rumah warga.[1]


5. **Sekaten**:

   - Sekaten diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta. Tradisi ini melibatkan kegiatan keagamaan dan budaya yang dimulai dari tanggal 5 Mulud dalam penanggalan Jawa dan berakhir pada tanggal 12 Mulud. Sekaten berasal dari bahasa Arab, yaitu Syahadatin, yang artinya dua kalimat Syahadat.[2]


6. **Walima**:

   - Tradisi Walima dilaksanakan turun-temurun di Gorontalo. Mulai dengan lantunan dikili atau zikir di masjid, setiap rumah membuat makanan tradisional khas Gorontalo. Makanan ini disusun di Tolangga, sebuah usungan kayu berbentuk perahu, dan dibawa ke masjid.[2]


7. **Endog-endogan di Banyuwangi**:

   - Tradisi Endog-endogan di Banyuwangi dipercaya sudah ada sejak lama dan melibatkan kegiatan keagamaan dan budaya dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.[2]


Perayaan Maulid Nabi di Indonesia tidak hanya sebagai peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai momentum untuk mengingat dan meneladani akhlak serta perjuangan hidup beliau.


Citations:

[1] https://news.detik.com/berita/d-7532572/7-contoh-tradisi-maulid-nabi-muhammad-saw-di-indonesia-cek-infonya

[2] https://uici.ac.id/mengenal-berbagai-tradisi-menyambut-maulid-nabi-muhammad-saw-di-indonesia/

[3] https://baznas.go.id/artikel-show/Perayaan-Maulid-Nabi-di-Sejumlah-Negara/259

[4] https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/maulid-nabi

[5] https://www.cnbcindonesia.com/research/20230928153723-128-476265/5-tradisi-perayaan-maulud-nabi-di-ri-penuh-historis-berkah

[6] https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/blog/pasarkotagedeyia/tentang-maulid-nabi-tradisi-penghormatan-dan-solidaritas-sosial-di-indonesia/

[7] https://id.wikipedia.org/wiki/Maulid_Nabi_Muhammad

[8] https://disparpora.ngawikab.go.id/peringatan-maulid-nabi-muhammad-saw/

Comments