--> Contoh Naskah Drama Bahasa Indonesia -->

Contoh Naskah Drama Bahasa Indonesia

No comments

 Contoh Naskah Drama Bahasa Indonesia 

        Dikutip dari detik.com naskah drama adalah teks tertulis berisi alur cerita yang digambarkan menggunakan dialog-dialog antar tokoh dan tidak mengisahkan cerita secara langsung, melainkan menggunakan dialog para tokoh.Dengan demikian, naskah drama lebih berfokus pada pembicaraan para tokoh agar penonton dapat mengerti keseluruhan cerita.



 Korban Janji Caleg


              

                Suatu hari ada seorang Caleg sedang mencari massa untuk menjadi tim suksesnya. Ia melakukan berbagai upaya agar keinginannya menjadi Caleg berhasil. Upaya yang ia lakukan yaitu berupa janji manis kepada masyarakat.

Caleg : “Ayo saudaraku, Ayo berkumpul! Dukung saya, Nomor 2 Bapak Azhar sebagai Caleg di daerah ini. Jangan khawatir saudaraku, jika saya berhasil menjadi Caleg saya akan mensejahterakan daerah ini dengan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya. Saya juga akan memberikan tunjangan biaya sekolah untuk anak anda semuanya. Itu sumpah saya. “

Warga 1 : “( Berbisik-bisik ) Eh benar nggak yang dikatakan Bpk Azhar yang ada nanti Cuma janji belaka?”

Warga 2 : “ Coba kau tanyakan lah..”

Warga 1 : “ Nggak berani aku. “

Warga 3 : “Biar ku tanyakan saja. Yakin pak sama janji yang bapak buat?”

Bpk Azhar: “Jika saya sudah berjanji maka saya juga akan menepatinya. Tadikan saya juga sudah bersumpah.”

Warga 4 : “Yaudah kami akan mendukung Bapak. Ingat Pak sama janjinya!”

Bpk Azhar;“Akan saya ingat.”

 

            Selepas mengikrarkan janjinya dan mendapatkan dukungan yang banyak. Alhasil Bpk Azhar menjadi anggota legislatif. Bapak Azhar juga merasa senang karena apa yang ia inginkan akhirnya tercapai. Kabar tersebut juga terdengar oleh masyarakat sekitar pendukung Bapak Azhar. Impian yang mereka inginkan akhirnya akan terwujud. Namun para warga heran mengapa sampai sekarang janji itu masih belum terbukti adanya.

Warga 1 “ Kenapa sampai sekarang janji yang ia ucapakan tiada pembuktian ?‘

Warga 2 “Iya kita seperti diberi harapan tanpa kepastian ‘

Warga 3  “Mungkin masih dalam proses .

Warga 1 “ Masak iya segini lamanya ?

Warga  4 “Hallah ayo kita lapor saja ke polisi ‘

Warga 3 “ Jangannnnnn....., nanti urusannya tambah rumit.”

Warga 2 “lha trus gimana dong?  Masak kita diam saja.”

Warga 1 : “Ayo coba kita datang ke rumahnya saja, kita demo besar-besaran.”

Warga 4 : “Ayo! Kita harus mencari pertanggung jawaban janjinya.”

 

            Dengan keadaan yang marah para warga akhirnya melakukan kesepakatan tersebut dan berencana untuk mendatangi rumah Bapak Azhar ke esokan harinya.

Warga 3 : “Keluar kau pendusta! Keluar..”

Warga 1 .: “Ya keluar kau, mana janjimu?”

Warga 4 : “Keluar...”

            Mendengar kegaduhan yang ada didepan halaman rumahnya Bapak Azhar akhirnya keluar dengan penuh rasa takut dan kebingungan.

Bapak Azhar : “Ada apa ini? Tidak sopan. Saya selaku anggota legislatif akan menuntut kalian semua karena sudah mengusik kediaman saya.”

Warga 2 : “Wah... Wah.. Bapak sekarang sudah sombong ternyata. Bapak tidak ingat kami lah yang sudah membuat bapak menang dalam pemilihan ini.”

Bapak Azhar : “Siapa kalian? Saya tidak ingat pernah mengenal warga kumuh kayak kalian ini. Saya juga tidak pernah membuat janji.”

Warga 3 : “Keterlaluan. Janji yang Bapak buat berarti cuma bohong belaka. Kami tidak terima.”

Warga 1 : “Ya kami tidak terima!”

Warga 4 : “Pendusta!”

Bapak Azhar : “Saya tidak salah... saya tidak salah.”

 

Nah teman-teman dari kisah ini dapat disimpulkan

 

Amanat :

Bahwa jika kita membuat janji kita harus dapat menepatinya.

‘Tangan Mencencang Bahu Memikul’ Artinya :  Siapa yang berbuat kesalahan dia sendirilah yang merasakan akibatnya .

Referensi :

Comments