--> Fakta Menarik Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di Bali -->

Fakta Menarik Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di Bali

No comments

Menyambut tahun baru Saka, Umat Hindu Indonesia akan merayakan Hari Raya Nyepi. Dan di tahun 2023, Hari Raya Nyepi akan jatuh pada tanggal 22 Maret. Ternyata, ada sejumlah fakta unik tentang Hari Raya Nyepi di Indonesia. Salah satunya menjadi inspirasi bagi Dunia. Kok bisa?

Tahukah kamu, bahwa dari seluruh umat Hindu di belahan dunia, hanya di Indonesia, tepatnya terpusat di daerah Bali, yang merayakan hari Raya Nyepi. Selama Perayaan Nyepi, Pulau Dewata tersebut yang biasanya ramai oleh kunjungan wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara akan menjadi sunyi senyap selama sehari penuh di perayaan Nyepi. Seluruh penduduk Bali harus berdiam di rumah sehari penuh.Semua hal tersebut dilakukan untuk mengikuti empat pantangan atau Catur Brata, yaitu tidak bekerja (Amati Karya), tidak ada lampu (Amati Geni), tidak bepergian (Amati Lelungan), dan tidak ada pesta pora/hiburan sendiri (Amati Lelanguan).

Di Hari Raya Nyepi diharapkan tercipta suasana menyendiri, sunyi dari hiruk pikuk kehidupan, dan segala nafsu atau keserakahan fitrah manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (manusia). Masyarakat Hindu Bali juga memaknai pergantian tahun saka sebagai bagian dari intropeksi diri sekaligus merayakan persatuan, kebangkitan dan juga pembaharuan.

Dan fakta lainnya yang menjadi sorotan atau inspirasi dunia ternyata perayaan Nyepi memberi dampak positif bagi lingkungan.Berikut penjelasannya :

Ritual berdiam diri di rumah ternyata bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan di Pulau Bali. Perayaan ini disebut mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 33 persen.

Mengapa begitu? Karena pada perayaan Nyepi, diketahui Bali bisa menghemat listrik hingga 60 persen yang sama dengan menghemat 4 miliar atau 290 megawatt. Ya, berdasarkan data dari Jurnal IJICC, beban listrik Pulau Bali saat puncak perayaan Nyepi turun menjadi 538,6 megawatt. 

Polusi udara yang disebabkan oleh karbon emisi dioksida dari sektor transportasi telah berkurang sebesar 20.000 ton.

Maka tak heran, bila Hari Raya Nyepi kemudian menjadi inspirasi bagi Persatuan Bangsa Bangsa terutama UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) untuk membuat World Silent Day pada 21 Maret setiap tahunnya. (Sumber: International Journal of Innovation, Creativity and Change, 2020).

Tradisi Nyepi yang secara nyata mengurangi penggunaan energi listrik di Pulau Bali menjadi inspirasi untuk dunia bisa mengurangi dampak global warming.

Gagasan pengadaan World Silent Day bermula saat pertemuan konferensi lingkungan hidup internasional UNFCCC tahun 2007. Hasil dari konferensi itu, UNFCCC bersama gabungan lembaga masyarakat di Bali mengumpulkan 10 juta tanda tangan dan akhirnya World Silent Day resmi menjadi hari internasional ketika disahkan oleh PBB.Biasanya pada World Silent Day, dilakukan penghentian penggunaan listrik, penggunaan kendaraan bermotor dan aktivitas boros sumber daya lainnya selama pukul 10.00-14.00. 

Pada hari Nyepi itu sendiri, setiap jalan sepi – tidak ada orang yang melakukan aktivitas normalnya sehari-hari. Biasanya ada Pecalang (petugas keamanan tradisional Bali) yang mengontrol dan memeriksa keamanan jalan. Pecalang mengenakan seragam hitam dan Udeng atau Destar (“topi” tradisional Bali yang biasanya digunakan dalam upacara). 

Tugas utama Pecalang tidak hanya mengontrol keamanan jalan, tetapi juga menghentikan aktivitas yang mengganggu Hari Raya Nyepi. Tidak ada lalu lintas yang diizinkan, tidak hanya mobil tetapi juga orang-orang, yang harus tinggal di rumah mereka sendiri. Cahaya diminimalkan atau tidak sama sekali, radio atau TV dimatikan dan, tentu saja, tidak ada yang berfungsi. 

Kesimpulan Fakta Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di Bali menjadi inspirasi untuk dunia bisa mengurangi dampak global warming. Untuk lebih jelasnya silakan baca 5 fakta di bawah ini.

1. Hari Nyepi kita mereduksi emisi dari gas karbondioksida (H2O) sebanyak 20.000 ton dalam sehari. Ini berarti hari raya Nyepi turut serta menjaga alam Indonesia juga dunia

2. Dalam sehari Nyepi di Bali menghemat listrik sebanyak 60%, jika dirupiahkan sekitar Rp4 miliar, atau sekitar 290 megawatt (MW).

3. Menghemat bahan bakar solar sebanyak 500.000 liter atau sebesar Rp3 miliar. Ini akibat pengistirahatan dua pembangkit listrik di Bali. Kedua pembangkit yang distop operasinya tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Pemaron yang biasa menghasilkan listrik sebesar 80 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gilimanuk, yang biasa menghasilkan listrik sebesar 130 MW.

4. “World Silent Day” yang dirayakan setiap tgl 21 maret itu ternspirasi oleh Hari Raya Nyepi, dan di-acc oleh PBB.

5. Pada saat Nyepi juga memberikan ketenangan yang luar biasa. Terutama bagi mereka yang penat dalam bekerja, dan mereka yang jarang bisa berkumpul dengan keluarga karena urusan kerja.

Terimakasih ....

Referensi :

https://sampaijauh.com/world-silent-day-12111

https://www.shopback.co.id/katashopback/kontribusi-hari-raya-nyepi-di-bali-terhadap-dunia

Comments